Semua mahluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas atau kegiatan karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup. Jika jaringan sel hidup terus dipaksakan untuk bekerja tanpa henti, maka akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut. Oleh sebab itu dibutuhkan istirahat yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud. Selama tidur, tubuh mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru dan limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang. Tidur ini tidak hanya diperlukan oleh manusia dan hewan saja, tumbuh-tumbuhan pun memerlukannya.

Untuk masalah tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat yang diberlakukan karena istirahat tidur ini tergantung pada usia, jenis pekerjaan, temperamen setiap individu. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak atau pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan fisiknya. Hal ini dikarenakan pada saat tidur, ritme gelombang otak pun mengalami penurunan dan hal ini tentunya akan memberikan kesempatan pada otak yang tadinya telah dipaksa untuk bekerja keras dapat sedikit beristirahat.

Tidur sambil mendengarkan musik, bagi sebagian orang dianggap wajar bahkan menjadi suatu ritual khusus yang harus dilakukan sebelum tidur. Mereka berkeyakinan dengan mendengar musik, mereka akan cepat tertidur daripada tidak mendengarkan musik karena mereka merasa lebih rileks. Dan kebiasaan ini memang sulit untuk dihilangkan. Namun pada kenyataannya hal ini akan membuat mereka merasa lebih tegang (stress). Bahkan ada yang merasa seperti tidak tidur semalaman.

Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena pada saat tidur sebenarnya otak tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh. Pada malam hari, seiring menurunnya aktivitas tubuh, ritme gelombang otak pun mengalami penurunan. Namun apabila kita tidur sambil mendengarkan musik,maka gelombang suara yang dipancarkan oleh peralatan tersebut tetap dapat diterima oleh indera pendengaran di dalam telinga kita. Dan gelombang suara tersebut akan diteruskan ke otak kita. Otak yang harusnya beristirahat akan kembali terangsang untuk bekerja dan mengolah informasi yang masuk. Apabila hal ini berlangsung sepanjang malam, berarti kita hanya tidur menurut tubuh luar saja sedangkan menurut otak tidak. Otak akan terus bekerja mengolah informasi yang masuk tersebut sehingga otak akan merasa kelelahan karena harus tetap bekerja pada malam hari. Padahal di siang hari otak juga diperas oleh kegiatan – kegiatan rutin sehari – hari.

Sebenarnya, kebiasaan mendengarkan musik yang tenang baik untuk dilakukan sebelum tidur karena mampu mengantarkan sinyal pada tubuh untuk istirahat atau tidur. Namun yang menjadi masalah adalah ketika tidur dengan membiarkan musik tetap menyala. Bukan hanya musik tapi hal – hal lain yang bisa merangsang otak untuk melakukan suatu aktivitas seperti membiarkan lampu tetap menyala saat tidur. Membiarkan lampu tetap menyala pada saat tidur, kasusnya sama dengan mendengarkan musik saat tidur. Gelombang cahaya lampu tetap dapat menembus kelopak mata dan diterima oleh retina serta lensa mata. Kemudian gelombang tersebut akan diteruskan ke otak dan merangsang otak untuk kembali bekerja.

Perlu diketahui, otak merupakan organ tubuh yang paling penting. Otak berperan sebagai komputer pengendali seluruh bagian tubuh, seperti untuk mengingat, konsentrasi, mengantuk, mempelajari pengetahuan baru, dan sebagainya. Jika otak sudah terlalu lelah maka akan menyebabkan penurunan fungsi otak. Jika hal itu terjadi, wajar jika mengalami stres, cepat pusing, pikun, dan lain – lain. Bahkan bisa menyebabkan stres akut. Selain itu, jika fungsi otak sudah tidak berfungsi sebagaimana biasanya, akan mengakibatkan koordinasi gerak tubuh menjadi terganggu. Dan cara terbaik untuk menjaga otak agar tetap maksimal adalah menurunkan kerja otak. Cara yang paling tepat adalah dengan tidur yang benar.