InTegar, In the Name of Love

24 November 2009, 23.00

Malam yang begitu cerah, bulan terlihat bersinar meski hanya menampakkan separuh mukanya. Malam ini memang terlihat seperti malam – malam sebelumnya, dingin, gelap, dan kadang di iringi dengan gonggongan anjing bergantian bersahutan. Namun, sebuah kisah terjadi dan membuat malam ini begitu spesial bagi sebagian orang. Setelah sekian abad lamanya (lebay mode on), akhirnya pemuda gresik itu (tahu dong maksudnya--wekkkk) berhasil menaklukkan dan mendapatkan sang pujaan hatinya.

“trala...trilili...lululu”, seperti itulah mungkin suara ringtone yang berbunyi dari hp teman saya, sebut saja, intana. Dengan hati yang kusut, karena separuh jiwanya telah melayang pada codingan – codingan kartu tugas sisop dan seperempatnya lagi tertuju pada slide – slide geje yang berisi sejuta rumus yang entah siapakah yang menemukannya, dia membuka inbox dari sebuah nama yang belakangan ini telah memenuhi sebagian ruang kepalanya entah sejak kapan, sebut saja dia Tegar.

“Lapo arek ikih???”(pointer mengarah ke Tegar)”Bengi – bengi sms jarene wes onok neng ngarep kos”. Mendengar kalimat itu dari Intana, teman saya, saya yang tengah menikmati setetes demi tetes air wudhu langsung mempercepat kegiatan saya dan langsung beranjak ke kamarnya dengan hebohnya sembari mengacungkan tangan saya seperti orang yang pakai pistol ke arahnya berkali – kali. Spontan tetangga sebelahnya, sebut saja Genita, langsung beranjak dari peraduannya bergabung menikmati kehebohan ini, disusul dengan para penghuni kos Sutorejo selatan X no.4 lainnya (inana,nolwati).

Intana yang hanya memakai baju ala ‘you can see’ langsung mengambil jaket himpunan untuk menemui dia.Sebut saja dia Tegar. Entah apa yang dibicarakan kedua remaja itu (pasti geje-jenenge wong deg2an rek :D),kita – kita para tetangga kamarnya hanya bisa mengintai layaknya seorang detektif dari kamar saya yang kebetulan letaknya strategis untuk melakukan misi ini. Tidak puas hanya dengan melihat (pengen ngerungokno sisan pek :p), satu persatu ke turun kebawah (FYI : kamar kita – kita ada di atas semua). Apalagi setalah dapat sebuah sms dari slah seorang.. ya sebut saja dia farizz(ingat pake z) yang isinya tidak lain tidak bukan seperti ini “Intipen, kita ada di gang sebelah”<- secara garis besar seperti itu. Dari dalam sebuah garasi motor, semua menunduk dan mulai berkonsentrasi untuk merangkai setiap kata yang dapat ditangkap oleh indera pendengaran mereka.

“CEPLAKKK” , shit dasar nolwati. Tiba – tiba dia memburu nyamuk yang mencoba mengais sedikit darah dari tubuhnya. “sssssttttttt” seperti paduan suara, tanpa dikomandani semua melakukan hal serupa dan ingin ketawa. Tiba – tiba (aaarggghhhh saya tidak suka bagian ini pembaca) saya kebelet eek. wew...terpaksalah saya tidak bisa jadi saksi yang katanya saat itulah saat – saat yang dinantikan semuanya. Eitsss...tapi jangan kawatir saya bukanlah orang yang hanya diam saja tanpa suatu tindakan jika dalam keadaan miss information. korek punya korek, ternyata hmm hal itu pun terjadi (pikirkan sendiri y pembaca). Nah kini kisah mereka tinggal satu kalimat lagi. Satu kalimat yang menyatakan ketersediaannya untuk menjalin suatu hubungan yang istilah kerennya pacaran. Kontan semua bapak – bapak yang ada di gang sebelah, yang sempat dicurigai seorang bapak yang tengah lewat, dan ibu – ibu penghuni kosan bersorak gembira.akhirnya kata yang ditunggu – tunggu pun terpublis. Dan tentunya dalam keadaan ini saya juga turut menyaksikan donkkkkk....(hehehehe).

Akhirnya setelah perjuangan berabad – abad, diiringi angin sepoi – sepoi dan gonggongan anjing sebuah cita telah diraih. Selamat y bagi kalian semua. Saya sih mengharap traktiran.....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

wawawawawa....
main keblog ku juga..
www.digishimo.co.cc

fahru mengatakan...

hmmm...
sapa tuh yang jadian..???

Follower

All about Informatics engineering

capcuss


ShoutMix chat widget

Pengunjung ke